Jumat, 12 Juni 2015

snack sehat untuk gigi



SNACK SEHAT UNTUK GIGI YANG KUAT
Snack identik dengan makanan manis. Gigi adalah bagian pertama yang bersentuhan dengan makanan manis saat makan snack, sehingga gigi mudah rusak dan berlubang. Memilih snack sehat adalah pilihan tepat untuk menghindari gigi berlubang, dilansir dari lifehack, snack manis dan sehat ini berikut ini tidak akan menganggu gigi anda.!!
Ø  Smoothie
Selain sehat smoothie tidak akan merusak gigi anda karena smoothie mempunyai kandungan alami dari buah-buahan yang jadi bahan utamanya. Jadi anda tidak perlu menambahkan gula lagi saat membuatnya.
Ø  Dark chocolate
Dark chocolate adalah varian coklat yang rendah gula selain itu Dark chocolate juga mempunyai nutrisi sehat daripadacoklat biasa.
Ø  Roti kismis
Sama seprti roti tawar biasa, hanya saja ada tambahan kismis didalamnya maka satu roti kismis tanpa menambah selai bagus untuk kesehatan.
Ø  Blueberry
Buah ini memang punya banyak khasiat sehat. makan satu cangkir blueberry akan membantu anda mengatasi rasa ingin makan-makanan yang manis.
Gigi yang sehat bukan berarti tidak makan-makanan manis, hanya saja tidak berlebihan. Semoga informasinya bermanfaat !!!



Selasa, 03 Maret 2015

gula



Kebanyakan makan makanan manis memang berisiko besar mengalami diabetes tipe 2 atau diabetes mellitus. Jika sudah seperti itu, makan sembarang makanan sudah tidak bisa sebebas dulu karena harus memperhatikan pola makan dan asupan makanannya.
ada beberapa alternatif makanan manis yang bisa Anda coba untuk mengganti gula di rumah, beberapa di antaranya adalah

Kurma
Kurma kaya akan kalsium, kalium dan vitamin B6. Meskipun Anda mungkin tidak bisa makan bersama dengan teh, kopi atau ke dalam masakan, namun Anda dapat menambahkannya ke kue dan makanan penutup. Kurma juga sangat baik untuk diet.

Sirup jagung
Sirup jagung bukan hanya manis, tapi juga mengandung banyak riboflavin, yang memiliki sifat antioksidan dan juga membantu tubuh Anda mendapatkan energi dari makanan yang Anda makan. Sirup jagung juga mengandung sejumlah kecil mineral seperti kalsium dan seng.
Madu
Ini adalah alternatif paling baik karena madu kaya nutrisi dan sangat alami, termasuk vitamin B dan C, magnesium, kalium, natrium, klor, belerang, besi, fosfat, tembaga, yodium, dan seng. Madu memiliki lebih banyak kalori dari gula, jadi lebih baik tidak mengonsumsi terlalu banyak.

Gula aren
Alternatif gula lainnya adalah gula merah atau gula aren, biasa juga disebut dengan gula jawa. Meski memiliki banyak kalori, namun gula aren memiliki ikatan sukrosa panjang sehingga tubuh mencerna lebih lambat dan energi tidak dilepaskan dengan mudah.


Rabu, 31 Desember 2014

Kanker serviks




Serviks atau leher rahim adalah bagian bawah dari rahim yang bersambungan dengan vagina. Kanker serviks adalah tumor ganas yang timbul di leher rahim tersebut. Diperkirakan setiap tahun sekitar 15,000 kasus kanker serviks ditemukan di Indonesia, tingginya kasus kanker serviks membuat WHO menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah kasus kanker serviks terbanyak di dunia.

Penyebab Terjadinya Kanker Serviks

Penyebab pasti kanker serviks belum diketahui dengan pasti. Namun data statistik menunjukkan adanya kaitan erat dengan infeksi oleh virus HPV (Human papilloma virus), khususnya HPV tipe 16 dan tipe 18.
ciri-ciri/gejala seseorang terkena kanker serviks
 Kanker serviks adalah penyakit kanker yang terjadi pada daerah leher rahim. Ciri-ciri kanker serviks diantaranya adalah suka timbul flek-flek walaupun tidak lagi haid, merasa nyeri setiap kali berhubungan intim. Sebaiknya melakukan pengecekan pap smear setahun sekali jika usia sudah lebih dari 40 tahun.

Pada Usia Berapa Kanker Serviks Paling Banyak Ditemukan ?

Kanker serviks dapat ditemukan pada usia sekitar 30 – 60 tahun. Hasil penelitian tahun 2002 menunjukkan puncak usia penderita kanker serviks di Indonesia ialah 45 – 54 tahun.

 Faktor Risiko Terkena Kanker Serviks ?

Beberapa faktor yang diduga berperan memicu terjadinya kanker serviks ialah :
  1. Faktor genetik
  2. Banyak partner hubungan seksual
  3. Hubungan seksual di usia muda
  4. Merokok
  5. Infeksi oleh HIV/AIDS, Chlamidya, sifilis dan gonoroe

Gejala Kanker Serviks

Pada stadium awal kanker serviks sering tidak memberi gejala yang jelas, dalam perjalanan penyakit akan member keluhan :
  1. Perdarahan diluar masa haid
  2. Perdarahan setelah menopause
  3. Perdarahan setelah hubungan intim
  4. Nyeri bila berhubungan intim
  5. Nyeri perut bawah
  6. Keputihan yang berbau dan sering disertai darah

Mendiagnosis Kanker Serviks

Untuk memastikan apakah seseorang menderita kanker serviks, selain melakukan pemeriksaan fisik, dokter akan menyarankan pemeriksaan penunjang antara lain :
  • Pap smear
  • Tes HPV DNA
  • Kolposkopi (pemeriksaan alat genital dalam dengan teropong pembesar)
Pada kasus yang mencurigakan, dokter akan melakukan pemeriksaan tambahan, yaitu
  • Biopsi (mengambil sebagian jaringan) untuk diperiksa dengan mikroskop
  • Rofoto (Rontgen foto) paru, CT Scan, MRI dan PET untuk deteksi adanya penyebaban sel kanker

Ada Berapa Stadium Kanker Serviks ?

Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan kanker serviks dapat dibagi menjadi :
  1. Stadium 1, bila sel kanker masih terbatas di serviks, dan ukuran kelainan < 3 mm.
  2. Stadium 2, sel kanker telah menyebar ke bagian atas vagina namun belum menyentuh dinding panggul.
  3. Stadium 3, sel kanker telah menyebar ke bagian bawah vagina dan dinding panggul.
  4. Stadium 4, sel kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening dan organ sekitar serviks yaitu kandung kemih dan dubur bahkan tersebar jauh ke hati, paru dan tulang.

Bagaimana Mengobati Kanker Serviks ?

Pengobatan kanker serviks sangat tergantung pada stadium penyakit dankondsi kesehatan penderita, beberapa tindakan yang dapat dilakukan ialah :
  1. Operasi.
    1. Histerektomi, yaitu membuang seluruh rahim, dilakukan pada kanker serviks stadium 1.
    2. Histerktomi radikal, yaitu operasi mengangkat seluruh rahim, bagian atas vagina dan kelenjar getah bening di sekitarnya, dlakukan pada stadium 2.
  2. Radioterapi, pengobatan dengan sinar radioaktif baik dari luar atau ditanam di serviks.
  3. Kemoterapi, dengan obat yang akan membunuh sel kanker
  4. Kombinasi dari dua atau tiga cara diatas

Bagaimana Mencegah Kanker Serviks ?

Risiko terkena kanker serviks dapat dikurangi dengan cara :
  1. Pola hidup sehat dengan menghindari faktor risiko.
  2. Deteksi dini dengan melakukan pap smear secara berkala.
  3. Vasinasi anti HPV (Gardasil, Cevarix) pada usia 9 – 25 tahun.

Bagaimana Jadwal Pemeriksaan Pap Smear yang Ideal ?

Pap smear sebaiknya dilakukan sejak usia 25 tahun, apalagi ada riwayat kontak seksual dini. Jadwal yang dianjurkan ialah :
  1. Usia 25 – 49 tahun : setiap 3 tahun
  2. Usia 50 – 65 tahun : setiap 5 tahun
  3. Diatas 65 tahun tak perlu pap smear lagi.

Bagaimana Prognosis (harapan hidup) Penderita Kanker Serviks ?

Prognosis kanker serviks sangat tergantung stadium, semakin dini terdeteksi, semakin baik ketahanan hidupnya. Data Five year survival rate adadah :
  1. Stadium 1 : 90 – 94 % ;
  2. Stadium 2 : 60 – 75 % ;
  3. Stadium 3 : 30 – 40 % ;
  4. Stadium 4 : < 15 % .




Stroke




Stroke[1] (bahasa Inggris: stroke, cerebrovascular accident, CVA) adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke suatu bagian otak tiba-tiba terganggu. Dalam jaringan otak, kurangnya aliran darah menyebabkan serangkaian reaksi biokimia, yang dapat merusakkan atau mematikan sel-sel saraf di otak. Kematian jaringan otak dapat menyebabkan hilangnya fungsi yang dikendalikan oleh jaringan itu. Stroke adalah penyebab kematian yang ketiga di Amerika Serikat dan banyak negara industri di Eropa (Jauch, 2005). Bila dapat diselamatkan, kadang-kadang penderita mengalami kelumpuhan di sebelah anggota badannya, hilangnya sebagian ingatan atau kemampuan bicaranya. Beberapa tahun belakangan ini makin populer istilah serangan otak. Istilah ini berpadanan dengan istilah yang sudah dikenal luas, "serangan jantung".
Stroke terjadi karena cabang pembuluh darah terhambat oleh emboli. Emboli bisa berupa kolesterol atau udara.
Faktor risiko
Diagnosis
Diagnosis stroke adalah secara klinis beserta pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara lain CT scan kepala, MRI. Untuk menilai kesadaran penderita stroke dapat digunakan Skala Koma Glasgow. Untuk membedakan jenis stroke dapat digunakan berbagai sistem skor, seperti Skor Stroke Siriraj, Algoritma Stroke Gajah Mada, atau Algoritma Junaedi.
Simtoma klinis
Fitur stroke iskemik yang sangat umum, menurut Uniformed Services University of the Health Sciences, masih berdasar kepada banyaknya hasil diagnosis pemeriksaan fisik terhadap penderita yang dirangkum dalam satu kurun waktu. USUHS merangkumnya menjadi tabel berikut agar dapat digunakan masyarakat awam untuk mengenali gejala klinis stroke sedini mungkin. Dan bagi tenaga medis profesional, The National Institute of Health telah membuat tabel skala stroke sebagai panduan guna melakukan diagnosis dalam waktu kurang dari sekitar 5 hingga 10 menit.
Simtoma paraklinis
Beberapa senyawa biokimiawi di dalam serum darah yang dapat dijadikan dasar diagnosis dan prognosis terjadinya nekrosis otak antara lain



S100-β
S100-β adalah peptida yang disekresi astrosit pada saat terjadi cedera otak, proses neurodegenerasi dan kelainan psikiatrik. S100-β merupakan senyawa pengikat kalsium, secara in vitro, pada kadar rendah, interaksi dengan sistem kekebalan di otak akan meningkatkan kelangsungan hidup bagi neuron yang sedang berkembang, namun, pada kadar yang lebih tinggi, S100-β akan menstimulasi produksi sitokina pro-peradangan dan apoptosis.
Studi terhadap hewan menunjukkan efek neuroprotektif S100-β dengan teraktivasinya proses selular di neuron yang menahan eksitotoksisitas yang diinduksi NMDA. Peningkatan serum S100-β selalu terjadi pada stroke iskemik, dan terjadi pula pada kondisi yang lain seperti traumatic brain injury (TBI), Alzheimer dan schizophrenia.
Saat terjadi stroke iskemik, konsentrasi serum S100-β mencapai titik maksimum pada hari ke-2 hingga 4. Nilai konsentrasi maksimum S100-β berkaitan dengan skala stroke NIH, ukuran dan patofisiologi infark, sehingga semakin tinggi nilai maksimum S100-β, semakin tinggi pula risiko terjadinya transformasi hemorragik. Peningkatan S100-β juga ditemukan dalam stroke hemorragik primer, yang menunjukkan volume hematoma awal.
Peningkatan kadar S100-β tidak harus terjadi dengan cepat, dan masih banyak sel selain astrosit dan sel Schwann yang menhasilkan S100-β, sehingga penggunaan nilai serum S100-β sebagai salah satu dasar diagnosis stroke masih cukup rentan.

Gejala Stroke

ditandai dengan kematian jaringan otak (infark serebral) hal ini disebabkan karenakan adanya penyumbatan, penyempitan atau pecahnya pembuluh darah menuju otak sehingga pasokan darah dan oksigen ke otak berkurang dan menimbulkan serangkaian reaksi biokimia yang akan merusakkan atau mematikan sel-sel saraf otak.
Jumlah penderita stroke di Indonesia semakin meningkat tiap tahunnya. Pada akhir tahun 2012 lalu, sebuah lembaga mencatat telah terjadi sekitar 500.000 kasus penderita stroke dengan angka 12.500 orang meninggal akibat penyakit tersebut. Sementara sisanya mengalami cacat, baik ringan maupun berat. Karena itu pengobatan awal serta pencegahan menjadi perang penting dalam memerangi stroke.
 

Gejala Serangan Stroke Pada tingkat awal, masyarakat, keluarga dan setiap orang harus memperoleh informasi yang jelas dan meyakinkan bahwa stroke adalah serangan otak yang secara sederhana mempunyai lima tanda-tanda utama yang harus dimengerti dan sangat difahami. Hal ini penting agar semua orang mempunyai kewaspadaan yang tinggi terhadap bahaya serangan stroke.

Tanda-tanda utama serangan stroke :

  • Rasa bebal atau mati mendadak atau kehilangan rasa dan lemas pada muka, tangan atau kaki, terutama pada satu bagian tubuh saja
  • Rasa bingung yang mendadak, sulit bicara atau sulit mengerti
  • Satu mata atau kedua matamendadak kabur
  • Mendadak sukar berjalan, terhuyung dan kehilangan keseimbangan
  • Mendadak merasa pusing dan sakit kepala tanpa diketahui sebab musababnya

Selain itu harus dijelaskan pula kemungkinan munculnya tanda-tanda ikutan lain yang bisa timbul dan atau harus diwaspadai, yaitu;
  • Rasa mual, panas dan sangat sering muntah-muntah
  • Rasa pingsan mendadak, atau merasa hilang kesadaran secara mendadak

Penyebab Penyakit Stroke


Ada dua faktor yang merupakan penyebab stroke yaitu resiko medis dan resiko perilaku

1. Faktor risiko medis
Faktor resiko medis yang menyebabkan atau memperparah stroke antara lain hipertensi (penyakit tekanan darah tinggi), kolesterol, arteriosklerosis (pengerasan pembuluh darah), gangguan jantung, diabetes, riwayat stroke dalam keluarga (faktor keturnan) dan migren (sakit kepelah sebelah). Menurut data statistik 80% pemicu stroke adalah hipertensi dan arteriosklerosis.

2. Faktor risiko perilaku
Faktor resiko perilaku disebakan oleh gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat seperti kebiasaan merokok, menkonsumsi minuman bersoda dan beralkohol gemar mengkonsumsi makanan cepat saji (fast food dan junk food). Faktor resiko perilaku lainnya adalah kurangnya aktifitas gerak / olah raga dan obesitas. Salah satu pemicunya juga adalah susasana hati yang tidak nyaman seperti sering marah tanpa alasan yang jelas.



Cara Mencegah Penyakit Stroke


Adapun, untuk menghindari stroke seseorang bisa melakukan tindakan pencegahan termasuk membiasakan diri menjalani gaya hidup sehat. Berikut adalah 10 langkah yang dapat Anda lakukan guna menghindarkan diri dari serangan stroke.

1. Hindari dan hentikan kebiasaan merokok
Kebiasaan ini dapat menyebabkan atherosclerosis (pengerasan dinding pembuluh darah) dan membuat darah Anda menjadi mudah menggumpal.

2. Periksakan tensi darah secara rutin
Tekanan darah yang tinggi bisa membuat pembuluh darah Anda mengalami tekanan ekstra. Walaupun tidak menunjukkan gejala, ceklah tensi darah secara teratur.

3. Kendalikan penyakit jantung
Kalau Anda memiliki gejala atau gangguan jantung seperti detak yang tidak teratur atau kadar kolesterol tinggi, berhati-hatilah karena hal itu akan meningkatkan risiko terjadinya stroke. Mintalah saran dokter untuk langkah terbaik.

4. Atasi dan kendalikan stres dan depresi
Stres dan depresi dapat menggangu bahkan menimbulkan korban fisik. Jika tidak teratasi, dua hal ini pun dapat menimbulkan problem jangka panjang.

5. Makanlah dengan sehat
Anda mungkin sudah mendengarnya ribuan kali, namun penting artinya bila Anda disiplin memakan sedikitnya lima porsi buah dan sayuran setiap hari. Hindari makan daging merah terlalu banyak karena lemak jenuhnya bisa membuat pembuluh darah mengeras. Konsumsi makanan berserat dapat mengendalikan lemak dalam darah.

6. Kurangi garam
Karena garam akan mengikatkan tekanan darah.

7. Pantau berat badan Anda
Memiliki badan gemuk atau obes akan meningkatkan risiko Anda mengalami tekanan darah tinggi, penyakit jantung dan diabetes, dan semuanya dapat memicu terjadinya stroke.

8. Berolahraga dan aktif
Melakukan aktivitas fisik secara teratur membantu Anda menurunkan tensi darah dan menciptakan keseimbangan lemak yang sehat dalam darah.

9. Kurangi alkohol
Meminum alkohol dapat menaikkan tensi darah, oleh karena itu menguranginya berarti menghindarkan Anda dari tekanan darah tinggi.

10. Mencari Informasi
Dengan mengikuti perkembangan informasi tentang kesehatan, banyak hal penting yang diperoleh guna menghindari kemungkinan atau menekan risiko stroke. Berhati-hatilah, beragam hormon termasuk pil dan terapi penggantian hormon HRT diduga dapat membuat darah menjadi kental dan cendrung mudah menggumpal
Dengan mengenali tentang gejala dan penyebab serta resiko stroke, diharapkan kita semua lebih waspada dan hati-hati dengan selalu menjaga kesehatan. Semoga bermanfaat.